Link Image |
1. Minder
Wajar kok seorang manusia merasa minder, begitupula seorang penulis. Banyak sekali seorang penulis yang mengalasankan rasa kurang percaya dirinya untuk menuangkan ide-ide segar mereka ke dalam naskah. Mereka takut sekali ide-idenya akan dicemooh dan dikritik pembaca nantinya. Hanya saja, mungkin sebaiknya kita kembali ke sebuah pepatah, "Kita tidak dapat memuaskan semua orang. Kita tidak dapat membuat semua orang mencintai kita." So, mencobalah untuk meminimalisir dan berpikir positif untuk membuat sebuah ide menjadi nyata ya, readers!
2. Inkonsistensi Penulis Sendiri
Banyak sekali alasan untuk menunda-nunda tulisan yang sedang dalam proses pengerjaan. Misalnya: banyak ide baru, kegiatan lain yang harus dikerjaan, pekerjaan rumah, dan sebagainya, dan sebagainya. Meskipun hal tersebut wajar, tetapi terkadang hal-hal sepele tersebut bisa membuat sebuah naskah rampung di saat pengerjaannya. Saya pernah--bahkan sering--mengalami kondisi tersebut. Dimana ketika saya mengejakan naskah A, tiba-tiba ide B, C dan D bertebaran di otak saya. Akhirnya, saya lebih terfokuskan kepada ide-ide tersebut dibandingkan dengan ide A yang awalnya sudah saya targetkan akan selesai beberapa minggu kemudian. Hal yang amat sangat buruk untuk seorang penulis. Bagaimana tidak? Banyak sekali ide-ide baru yang akan hilang karena ketidak konsisten penulis itu sendiri.
Hal yang bisa menjadi solusi inkonsistensi adalah dengan memfokuskan diri Anda kepada ide yang akan Anda kerjakan. Jangan pernah ingin menunda ide A dan beralih ke ide lain. Sebaiknya Anda hanya menulis ide-ide baru yang muncul tersebut di dalam catatan pribadi Anda yang nantinya akan Anda proses setelah pengerjaan naskah A selesai.
3. Meremehkan Ide Sendiri
Bangunlah rasa optimisme yang tinggi untuk membantu diri Anda. Banyak sekali seorang penulis yang merasa ide-idenya itu tidak menarik. Padahal, mungkin sesuatu yang dianggap mereka itu bisa menjadi sebuah tren baru nantinya. Who's know?
4. Adanya Kegiatan Lain
Banyaknya kegiatan lain yang harus dilakukan sehari-hari seperti sekolah, tugas, memasak dan lain-lain, yang menguras tenaga dan waktu seorang penulis lebih banyak dan membuat tulisan mereka ditunda. Mungkin tidak masalah jika menundanya dalam sehari dan dua hari, tetapi bagaimana dengan sebulan? Dua bulan? Atau setahun? Itu adalah masalah yang luar biasa non-produktif seorang penulis.
Hal yang bisa Anda lakukan agar dapat produktif dalam menulis adalah dengan meluangkan waktu setidaknya setengah jam atau sejam dalam sehari. Atau Anda juga dapat memasang target menyelesaikan satu bab dalam sehari. Ya, tentu saja dimana ada kemauan pasti ada jalan, kan? So, jangan memperbanyak alasan mulai dari sekarang!
5. Kesehatan
Faktor ini sering sekali dianggap mereh, meskipun kesehatan juga menjadi salah satu faktor keberhasilan seorang penulis. Bagaimana tidak? Jika seorang penulis terlalu memporsirkan kegiatan menulisnya, menghabiskan terlalu banyak tenaga untuk menulis dan duduk di depan laptop/komputer terlalu lama, atau bahkan menulis di waktu petang, mereka akan mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas, jantung, migren, dan penyakit-penyakit lainnya. Hal yang bisa membuat seorang penulis tidak produktif dan merugikan di waktu yang akan datang.
Sebaiknya Anda membuat jadwal kepenulisan tersendiri, dimana Anda masih dapat melakukan aktifitas lain seperti olahraga dan berkumpul dengan keluarga yang akan membuat Anda semakin sehat secara fisik dan batin.
Itulah beberapa penyebab seorang penulis mengalami write's block dan beberapa tips untuk mengatasi masalah besar seorang penulis. So, keep act! Terimakasih, dan semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment