Akan ada saja orang yang mengatakan,
"Kesabaran gue udah habis!"
"Kesabaran itu ada batasnya, tau nggak? Gue capek..."
"Yang namanya manusia ada batasnya, harusnya..."
"Kenapa, ya? Dia nggak peka sama gue, padahal gue udah lama suka sama dia..."
Saya mengakhiri berbagai keluhan dari berbagai macam orang yang saya temui selama ini dengan titik-titik-titik. Serem, ya? Iya! Apalagi mereka terlalu banyak buang-buang waktu untuk peduli dengan hal-hal yang sebenarnya... apa, ya? Saya juga bingung, soalnya setiap orang beda. Karena setiap orang memiliki perbedaan: karakter, ego, emosi, dan lainnya.
Kali ini saya mau membahas hal yang lumrah di sekeliling kita--khususnya di lingkungan pertemanan. Hmm... ini memang tofik yang bukan termasuk menarik untuk dibahas, karena mungkin sebagian berpikir sama seperti saya: kesabaran itu tidak ada batasnya. Yup, memang tidak ada batasnya kok. Nggak percaya? Memang Anda tidak akan percaya selama Anda menyakini kesabaran Anda ada batasnya.
Orang Lain Juga Membaca: 5 Blog Ini Bisa Memotivasi & Menginspirasi Anda!
Banyak sekali problematika yang kita hadapi. Entah itu dari lingkungan keluarga, pertemanan, sekolah, maupun pekerjaan. Ada saya permasalahan yang muncul begitu saja. Terkadang Anda akan merasa dibebani dan menjadi satu-satunya pihak dirugikan karena hal tersebut. Dan ketika klimaks tiba, Anda akan merasa batas kesabaran Anda sudah habis untuk menahan semua permasalahan tersebut. Ya, itu jauh berbeda ketika Anda menyakini Anda adalah seseorang yang lebih kuat dan tabah dari Anda yang yakini saat ini.
Fans Page Mario Teguh |
Bersabar untuk menahan amarah atau bersabar untuk tetap berpikir positif memang tidaklah mudah. Namun bila Anda menyakini Anda bisa, semua itu akan membuahkan hasil dengan apa yang Anda yakini.
Namun akan ada saja alasan kita untuk berpikir jika kesabaran itu ada batasnya, seperti: kamu nggak tau sebenar apa yang Saya hadapin saat ini, mudah aja buat kamu merasa saya lemah karena kamu nggak ngerasain apa yang saya rasain. Serem, ya. Seolah--ketika itu--saya berusaha untuk membuat teman saya semakin sedih karena menyemangatinya untuk berpikir jernih alih-alih marah-marah. Padahal permasalahannya spele, cowok dia marah karena suatu hal yang lebih sepele lagi. Ya ampun, seolah hidupnya tergantung dengan seseorang yang belum tentu jodohnya itu!
Balik lagi, kesabaran itu tidak ada batasnya. Saya ulangi, kesabaran itu tidak ada batasnya. Jika Anda merasa kesabaran Anda habis, berarti pikiran Anda sempit.
Kenapa saya menyimpulkan seperti itu? Karena orang pintar akan berpikir demikian. Tidak percaya?
Apakah Anda mengetahui kisah Thomas Alfa Edision? Seorang penemu yang namanya tercatat di dalam sejarah karena atas keberhasilannya yang menarik kita dari kegelapan? Yup, dia adalah seseorang yang berjasa yang berhasil menemukan lampu pijar setelah mengalami ribuan kali kegagalan dalam mencapai keberhasilannya tersebut. Edision berhasil menciptakan sebuah lampu pijar setelah mengalami 2000 lebih kegagalan.
Orang Lain Juga Membaca: Tips Jitu Agar Tulisanmu Diterima Penerbit
Wah hebat, yah? Ingat, Edision menempuh waktu yang sangat lama dalam setiap kegagalan, pembelajaran, riset dalam segala hal lainnya sebelum berhasil.
Bandingkan, apakah kisah teman saya karena pacarnya marah kepadanya dan tidak menghubunginya beberapa hari karena kesal membuatnya kehilangan kesabaran dengan setiap hal yang ditembuh Edision? Yang ada di dalam pikiran saya kini adalah: betapa sempitnya pikiran teman saya. Bahkan dia lebih tertarik untuk bergelut dalam sesuatu yang sebenarnya tidak berguna dibandingkan dengan hal lain di kehidupannya. Misalnya, masa depannya, hal yang juga sering kita lewatkan dan bahkan cenderung kita abaikan begitu saja. Mengapa? Karena kebanyakan orang selalu memegang pedoman, 'gimana nanti'. Nanti gimana? Wong, masa depan yang sukses tidak akan mentolelir setiap kemalasan kita saat ini.
"Masa depan Anda, tergantung dengan apa yang Anda kerjakan saat ini."
Itulah kalimat klise yang besar maknanya.
Jadi, apakah Anda masih menyakini kesabaran itu ada batasnya? Pasti saja orang yang masih belum yakin.
Tetapi kembali kepada diri Anda sendiri, apakah Anda akan merubah mindset Anda saat ini atau tetap menyakini hal tersebut. Namun saya yakin, seseorang yang kuat dan pintar akan berubah dan menjadikan kehidupannya menjadi lebih bermakna, alih-alih berkeluh kesah tiada batas.
Tahukah Anda, mengeluh itu seperti candu? Semakin Anda mengeluh dan melontarkan unek-unek--dimana dan kepada siapapun--rasanya akan semakin nikmat? Itulah salah satu tindakan yang tidak benar. Karena semakin Anda mengeluh, orang yang mendengarkan kemungkinan akan menyakini bahwa Anda adalah seseorang yang lemah.
Sekian pembahasan dari Saya. Untuk setiap kritikan dan masukkan, silahkan hubungi saya langsung. Terima kasih sudah mengunjungi Daily Mocci! :)